'Gentong' ONH
Daftar Isi
si gentong ONH |
Baru-baru ini aku membaca majalah
Ummi edisi bulan Oktober 2014 yang isinya mengupas tentang rukun islam ke-5,
Haji. Bahasannya mulai dari menyorot ibadah haji yang selalu mendapat animo
tinggi dari masyarakat Indonesia sampai inspirasi haji dari orang-orang yang
‘dirasa’ tidak mampu berhaji tapi Allah bukakan jalan untuk menyempurnakan
rukun islam.
Ya, banyak terjadi di sekeliling
kita, orang mau naik haji dengan segala kerumitannya termasuk kerepotan yang
diciptakan sendiri (semisal mengadakan walimatussafar besar-besaran). Banyak
pula yang ingin pergi haji karena ingin menaikkan status social dan ingin
dipanggil dengan sebutan haji/hajjah.
Satu hal yang masih menjadi
masalah di negri kita tercinta ini adalah waiting list haji yang mencapai 15
tahun dengan penjaftar mencapai 22 juta orang. Jadi, kalau mendaftar haji tahun
2014 berarti jadwal keberangkatan kita nanti tahun 2029. Hf… penantian yang
sangat panjang. Mungkin tak kesulitan bagi yang mendaftar masih dalam usia
muda. Lain halnya bagi orang yang sudah tua, misalnya bisa saja jadwal
keberangkatannya setelah mereka lanjut usia dengan kondisi fisik yang sudah
melemah dan dihantui rasa was-was (meskipun tentang maut adalah rahasia Allah
tak pandang usia).
Setelah membaca artikel-artikel
dan kisah inspiratif di sana, jadi berfikir kapan ya saya dan keluarga bisa
berangkat Haji menyempurnakan rukun islam?
Yaa Rabb… sangat berharap untuk
bisa menjadi tamuMU. Mungkin sekarang pe-er nya adalah menyiapkan diri dan
memantaskan diri untuk menjadi tamuNya. Allah punya seribu satu jalan bagi hambaNya
yang terpanggil berhaji, dan tugas kita adalah untuk berniat dan berazzam kuat.
Seperti salah satu kisahnya, seorang ibu yang rajin menabung bahkan hanya koin Rp.
500 untuk berhaji, dan Allah mengijabah do’a dan usahanya dengan cara yang tak
disangka: si Ibu diberangkatkan haji oleh anaknya yang telah sukses. Subhanallah,
akhirnya beliau bisa haji tanp menggunakan uang tabungannya.
Baiklah, aku pun menjadi
bersemangat untuk menabung sedikit demi sedikit. Menyiapkan ONH untuk kami
sekeluarga. Entah kelak kami bisa berangkat dengan tabungan itu atau Allah
punya cara yang lain, semuanya kita serahkan padaNya, tawakkal padaNya karena
takdir ada di ujung usaha. Allahu akbar!!
Allahumma yassir wa laa tu’assir.
hasna dengan gentongnya |
Maka sore itu bergegas mencari
toko kelontong yang menjual celengan. Dan hanya dengan Rp. 5000 mendapat
celengan sebesar gentong (hehe), Rp. 1.500 untuk ukuran kecilnya.
Bismilah, Yaa Rabb…. Semoga Engkau
mencatat ini sebagai niat dan azzam kami untuk menjadi tamu di RumahMu. Semoga selalu
bisa menyisihkan rizki kami di sana, setelah zakat, nafkah, dan tabungan
pendidikan untuk anak-anak kami kelak. Aamiin…
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,