SERBA SERBI PACKAGING
Daftar Isi
Sore
kemarin ada pesanan baju yang karus dikirim. Otomatis harus menyiapkan dan
mem-packing pesanan itu. Kebetulan si baby hasna sedang lengket sama bundanya.
Jadilah packing berlangsung dengan 'bantuanya' yang selalu penasaran dengan
apapun yang dipegang bundanya. Alhamdulillah meskipun waktu packing menjadi
lebih lama toh selesai juga. Setelah selesai sertamerta ia merebut dan
metemas-remas sambil tertawa lebar dan ngoceh sekenanya. Mau kesal karena sudah
rapi jadi berantakan lagi pun musnah karena melihat keceriaanya. Hahaha. Luph
hasna.
Tapi jadi
cukup galau juga, bagaimana nanti kalau customer kurang berkenan dengan
tampilan packing dari olshop saya? Hm.. Solusinya adalah ngabarin beliau
(karena memang teman lama) kalau packaging-nya mungkin agak kusut karena dimainin
bocil. Beliau bilang santai saja. Alhamdulillah, cukup lega mendengarnya.
Kenapa
urusan packing ini menjadi sedemikian penting? Ya, karena ini menyangkut
pelayanan kepada customer, menurut saya.
Memang mau
dibungkus pakai apa itu hak penjualnya. Ada yang memilih pakai kertas kado,
kantong plastik, kertas coklat, koran bekas, tas kertas, dus, kemasan plastik,
dll.
Bagi saya,
pengiriman barang ini disesuaikan dengan isi barangnya dan budgetnya.
Beberapa
kali menerima paket baik dari supplier maupun dari Os yang lain hampir semuanya
menggunakan kantong plastik. Kenapa kantong plastik menjadi primadona, tentu
karena praktis, lebih mudah untuk pengemasan, harga lebih murah, dan tahan air.
Meskipun dari ekspedisi biasanya dibungkus ulang dengan kantong plastik khusus
berlabel ekspedisinya, kemasan plastik menurut saya lebih aman. Tidak ada kan
yang menjamin ada barang di dalamnya hilang dicuri orang? Kemungkinan kehujanan
dalam perjalanan menuju ekspedisi pun tetap dipertimbangkan sehingga kemasan
plastik lebih mampu melindungi barang di dalamnya dibanding kertas.
Saya pun
pernah menggunakan kertas hvs atau kertas kado dengan dilakban seaman mungkin,
tetapi plastik menjadi favorit. Kebanyakan
customer tidak peduli dengan kemasan, namun ada juga yang lebih suka dengen
packing kertas kado.
Selain
itu, packing ini merupakan layanan dari os kepada customernya. Jadi, pastinya
customer tidak perlu membayar lebih untuk biaya packaging kecuali packagingnya
memerlukan biaya tambahan seperti dus besar yang harus beli dan harga mahal,
kemasan plastik (ex: stoples plastik agar barang aman), dll.
Pernah saya alami sendiri suatu saat memesan barang dari os. Sudah siap mau
bayar tiba-tiba dikabari ada biaya packaging 5rb rupiah. Saya pun mengerutkan
dahi, lalu teringat teman saya yang menjual barang dan menawarkan packaging
dengan stoppes plastik ukuran sedang hanya meminta biaya tambahan 3rb. Ini dibungkus
pakai apa ya? Saya membatin. Maka saya pun tanya kembali kepada admin OS itu.
"Maaf Mba, biaya packaging 5rb, dipack pakai apa?"
"Pakai
plastik dan selotip/lakban mba"
"Oh,
kirain pakai stoples plastik, ko biayanya sampai 5rb"
"Blablabla"
Begitu
kurang lebih percakapan kami. Akhirnya saya pilih COD saja karena kebetulan
satu kota. Pelit amat ya, 5rb aja nggak mau? Haha. FYI, kadang
reseller/dropshipper hanya dapat keuntungan 5rb/pcs baju yang dijual, kalau
bayar lagi 5rb buat packaging nggak ada untungnya dong?! Hehehe.
Kalau
packaging untuk barang yang besar atau butuh keamanan ekstra semisal barang
elektronik, tentu bisa dimaklumi karena biasanya dipack dengan kayu agar tahan
guncangan dan banturan. Ada juga os yang sangat baik, packaging dengan plastik
buble dan tas kertas tanpa meminta tambahan biaya.
karena ini
layanan dari OS, tentu berbeda masing-masing OS. Kalau praktis saya.
Alhamdulillah barang sampai dengan selamat dan tidak rusak. Masalah tampilan
luarnya, it's no matter anymore. What about you?!
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,