‘Napak Tilas’ dan Mencoba Ruang Anak di Arpusda Wonosobo
Daftar Isi
‘Napak Tilas’ dan Mencoba Ruang Anak di Arpusda Wonosobo
Assalamu’alaikum, Ayah-Bunda.
Semoga selalu bahagia dan bersyukur dengan nikmat Tuhan yang setiap saat
terlimpah tiada tara.
Ayah-Bunda, saat mengajak si kecil mengunjungi keluarga di kampung
halaman, apa yang biasanya dilakukan bersama mereka? Jalan-jalan bertandang ke
tempat saudara, piknik ke tenpat wisata yang belum pernah dikunjungi, hunting
kuliner setempat, atau kegiatan menarik lainnya, bukan?
Kami selalu memilih untuk megagendakan beberapa hal, utamanya adalah
mengunjungi eyang buyut dan keluarga besar terutama yang tinggal dekat dengan
kediaman orangtua. Setelah itu, mengagendakan untuk piknik dan mengunjungi
sahabat dekat.
Ada banyak tempat wisata menarik di Wonosobo, namun seringkali kami
kehabisan waktu untuk pergi apalagi jika tempatnya cukup jauh. Pilihan tempat
piknik yang menarik, mudah dijangkau, dan low cost menjadi alternatif
selanjutnya. Kemana? Kami selalu memilih
taman.
Bosan di rumah, kami pun berencana pergi ke taman kota, bersama bulik dan
budhe Hasna. Iya, karena si Ayah sudah kembali ke Semarang untuk bekerja dan
akan menjemput kami beberapa hari lagi. Maka jika ingin piknik, tempat yang
memungkinkan adalah yang bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum.
Berangkat dari rumah dengan membonceng sepeda motor mbah kakung Hasna
sampai terminal angkutan umum. Seperti biasa, si kecil itu antusias saat diajak
pergi dengan kendaraan apapun. Ada saja yang menjadi bahan ocehanya sepanjang
jalan. Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan angkot sampai alun-alun
Wonosobo.
Rupanya, hujan turun bersamaan dengan kami turun dari angkot. Akhirnya
plan A untuk bermain di taman lalu ke perpusda pun diubah mendadak hanya ke
perpusda yang aman dari guyuran hujan. Gedung perpusda (Arpusda: Arsip dan
Perpustakaan Daerah) Wonosobo berada di tengah kota Wonosobo, tepatnya di Jl.
S.Pemuda no. 2. Berada di seberang alun-alun Wonosobo dan diapot oleh taman kartini.
Di seberangnya berdiri gagah masjid Jami’ Wonosobo dan taman keluarga Hasri Ainun
Habibie.
Lobi dengan deretan kursi tunggu |
Perpusda itu dulu tempat ‘nongkrong’ saya saat masih berseragam
putih-abu, lho. Setiap hari Sabtu, yang selalu pulang lebih awal dari hari
lain, saya selalu menyempatkan diri pergi ke perpusda. Bersama teman atau
sendirian saja tak masalah bagi saya. Ngapain ke perpusda? Apa saja yang bisa
dilakukan, hehe. Mulai dari mengambil tumpukan komik dan buku fiksi, lalu duduk
cuek di kursi sambil melahap buku-buku yang telah diambil, menyisakan dua buku
untuk dipinjam nanti.
Ruang baca utama dengan tempat duduk yang nyaman |
Memasuki pintu utama, kita akan disambut dengan lobi yang luas dilengkapi
dengan kursi berjajar di sebelah kiri membelakangi tempat penitipan tas.
Sedangkan di sebelah kanan adalah loket peminjaman dan pengembalian buku yang
persis menghadap pintu ruang perpustakaan utama. Ruang ini sekarang sangat rapi
dan dilengkapi dengan kursi yang empuk nyaman, sehingga banyak yang betah
berlama-lama di sana.
Jika dari pintu utama kita terus melangkah melewati lobi, kita akan melewati lorong dan disambut
dengan berbagai koleksi berbagai arsip sejarah dan budaya. Ada koleksi kitab
suci Al-qur’an dengan terjemahan dari berbagai bahasa, buku dengan huruf
braile, wayang, hingga keris dan beberapa benda lainnya.
berbagai koleksi arsip |
Fasilitas yang tersedia di sana diantaranya ruang anak, ruang audio
visual yang digunakan untuk menonton film sebagai salah satu program di arpusda
Wonosobo, dan ruang rapat yang bisa digunakan oleh komunitas/masyarakat jika mengadakan kegiatan selanjutnya ada
pantry, mushala, toilet dan tempat wudlu.
Ruang anak berada di sebelah kanan. Begitu masuk ke sana langsung diambut
dengan ramah oleh petugas. Berhubung datangnya sudah menjelang adzan ashar,
hanya ada satu pengunjung yang tengah khusyu membuka buku di meja baca.
Kami pun diminta untuk mengisi buku tamu lalu dipersilakan masuk menuju
ruang bermain setelah sebelumnya melepas alas kaki dan menyimpannya di rak yang
telah disediakan. Ruang bermain dengan luas kurang lebih 6m x 6m itu dilengkapi
dengan aneka bermainan edukatif. Mainan yang tersedia mulai dari aneka mainan
untuk mengasah motorik halus hingga motorik kasar dan roleplay/practical life
skill.
Menyenangkan sekali berada di sana terlebih saat sepi tidak ada
pengunjung sama sekali. Sikecil bisa menjajal semua mainan dengan bebasnya. Namun,
saat ada pengunjung lain bisa jadi akan lebih menyenangkan karena ia bisa
belajar bersosialisasi dan berbagi mainan.
mandi bola yeay! |
lemari tempat menyimpan mainan |
Di tengah ruangan tersedia sebuah box kokoh untuk mandi bola. Wow! Di mana
lagi bisa mandi bola gratis?! Hihi. Perosotan dan ayunan diletakkan di
pinggir ruangan sejajar dengan lemari dan rak tempat menyimpan aneka mainan. Ada
juga kuda-kudaan, dapur, sepeda, motor-motoran, jungkit-jungkit, dll. Untuk mainan
yang kecil dan di almari, pengunjung pun bisa meminjamnya dengan meminta izin terlebih
dahulu kepada petugas. Setelah itu petugas pun dengan senang hati mengambilkan.
Jangan lupa untuk membereskan dan mengembalikan mainan ke tempatnya semula
setelah selesai digunakan.
masak yuuuk! |
1,5 jam di sana terasa sangat singkat, apalagi bunda dan bulik-nya Hasna
yang ikut menemani juga bisa narsis-an dan selonjoran nyaman di karpetnya. Hm..
kapan ya bisa balik ke sana lagi? Hihi. Si kecil pun awalnya tidak mau pulang
saking asyiknya menclok dari satu mainan ke mainan lainnya. berkat bantuan ibu
penjaga yang ramah akhirnya bisa dibujuk juga dan diajak pulang.
Perosotan |
ayo meluncuur! |
Oia, toilet dan mushola-nya di sana juga cukup nyaman. Untuk toilet
wanita, ada 3 kamar mandi dengan toilet duduk. Cukup bersih dan airnya pun
mengalir lancar.
Semoga kapan-kapan bisa mencoba berkunjung ke perpustakaan Wilayah Jateng
sambil momong hasna J
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,
Ternyata perpustakaan daerah di Wonosobo bagus ya mbak, besar dan fasilitasnya lengkap. Pasti bikin betah berlama-lama disana :)
Salam,
Aci