Membangun Kewirausahaan Pangan dengan Bahan Lokal
Daftar Isi
Perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang foto dokumen pribadi |
Assalamu’alaikum, Ayah-Bunda. Semoga senantiasa sehat dan bersemangat!
Mau berbagi tentang pelatihan kewirausahaan pangan yang saya ikuti akhir
tahun 2016 kemarin. Hm.. sudah agak basi ya! Tapi sayang jika tidak dituliskan.
Better late than never, right?! Meskipun harusnya sih selalu update nggak late
terus-terusan. :P
Acara tersebut diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang yang
dalam pelaksanaannya melalui keterwakilah anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota Semarang. Punya teman yang dekat dengan anggota Dewan
rupanya membuat saya kecipratan informasi pelatihan yang diadakan di RW saya
ini.
Pada hari yang telah ditentukan, kami para ibu berkumpul di balai RW
meski hujan mengguyur sejak subuh. Semarang yang biasanya panas menyengat
mendadak sejuk seperti di gunung. Alhamdulillah.. kami tak kepanasan saat
mengikuti pelatihan yang berlangsung setengah hari tersebut.
Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan oleh perwakilan dari Dinas Ketahanan
Pangan Kota Semarang. Setelah itu bergiliran kami diminta menandatangani
berkas-berkas sebanyak 6 kali. Sampai keriting tangannya lho..! rupanya
tandatangan tersebut sebagai bukti kami menerima beberapa item yang diberikan
di awal dan di akhir acara.
Buku resep, notebook, bolpoin dan snack kami dapatkan di awal acaranya. Alhamdulillah..
lumayan nih menambah refferensi bunda seputar masak-memasak, meskipun
ekseskusinya belum tentu kapan waktunya. Setelah buku resep dibagikan, perwakilan
dari dinas kembali memberikan pengarahan seputar pemanfaatan pangan lokal
sebagai bahan baku usaha pangan rumah tangga.
Menarik juga nih, dan bisa menjadi solusi untuk ibu rumah tangga supaya
bisa berpenghasilan dari rumah. Paling tidak sebagai tambahan ilmu untuk mengolah
makanan yang sehat untuk keluarganya. Dengan menggunakan bahan lokal yang mudah
didapat, paling tidak kita bisa membantu petani lokal supaya hasil pertaniannya
laku. Selain itu, kita juga bisa menjadi keluarga berdaya (yang bisa menjadi
jalan untuk lapangan pekerjaan orang lain jika berkembang menjadi usaha).
Bahan yang akan digunakan dalam pelatihan tersebut adalah pisang dan
singkong. Sayangnya karena waktu yang singkat, kami hanya praktik membuat
olahan pisang saja, sedangkan olahan singkongnya cukup dibagikan resep oleh
panitia. Btw ptaktik dua resep saja banyak sekali yang harus dibawa oleh ibu
dan bapak dari dinas Ketahanan Pangan, lho.. mulai dari kompor, panci, mixer,
wajan, dll.
Makanan Sehat Bergizi dan Berimbang
Acara pelatihan ini juga bertujuan untuk kampanye makanan sehat berimbang
oleh Dinas Ketahanan pangan. Pasti Ayah-Bunda juga sudah paham ya, kalau
sekarang kita menganut konsep gizi berimbang, bukan lagi 4 sehat 5 sempurna. Dalam
konsep ini, artinya kita makan sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang, juga
kondisi tubuh masing-masing.
B2SA (Bergizi, Berimbang, Sehat dan Aman) adalah kriteria makanan ideal,
kata Ibu Sri dari Dinas Ketahanan Pangan. Pastinya Ayah-Bunda juga sudah paham
betul dengan hal ini ya..! Bergizi artinya kita mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung gizi bermanfaat untuk tubuh kita dan menghindari makanan yang tidak
baik. Sesekali boleh lah, asal jangan berlebihan dan keterusan, hihi. Berimbang,
antara sumber makanan yang satu dengan yang lain disesuaikan porsinya.
Yang tak kalah penting adalah sehat dan aman, misalnya terhindar dari
bahan pewarna/pengawet yang berbahaya untuk tubuh kita, dll. Kita perlu juga memperhatikan
nomor daftar BPOM dan juga sertifikat halal terutama bagi kaum muslim.
Cake Kukus Pisang
Peserta yang antusias mengikuti pelatihan dokumen pribadi |
Resep yang pertama diajarkan adalah Cake Kukus Pisang. Pisang dipilih
karena merupakan buah yang sangat mudah dicari. Di Semarang pun, masih banyak
petani pisang terutama di daerah Genuk, Tembalang, Gunungpati dan Mijen. Biasanya
pisang hanya dimanfaatkan sebagai buah saja, bukan? Atau olahan lain yang sudah
umum seperti pisang goreng, pisang molen, pisang karamel, dll.
Fasilitator yang mengajarkan kami resep cake kukus pisang ini adalah Ibu
Dede. Beliau adalah seorang pengusaha cake kukus pisang binaan dinas Ketahanan
Pangan yang sudah memiliki beberapa karyawan dan setiap hari menerima orderan. Beliau
bercerita jika awalnya pun beliau memulai usaha tersebut dari pelatihan yang
didadakan oleh dinas yang sama. Kebetulan tempat tinggal beliau di sekitar kantor
dinas, dan beberapa tahun sebelumnya pernah mengadakan kegiatan serupa di
lingkungannya.
Bu Dede, pengusaha cake kukus pisang dokumen pribadi |
Ternyata ibu-ibu yang datang antusias sekali mengikuti demo oleh ibu Dede.
Masing-masing penasaran bagaimana cara dan seperti apa rasanya cake kukus
pisang. Ternyata buatnya cukup mudah lho..! meskipun barang-barangnya terlihat
banyak yang perlu disiapkan. Hanya sekitar 60 menit untuk menyiapkan bahan
sampai matang dan cake siap dihidangkan.
Hm... setelah selesai praktik membuat kuenya, telah tersedia cake kukus
pisang buatan bu Dede yang bisa kami nikmati. Yummy! Masing-masing mendapatkan
sepotong kue rasa coklat dan pandan.
Icip-icip sepotong cake kukus pisang dokumen pribadi |
Keripik Pisang Aneka Rasa
Resep kedua yang diajarkan adalah Keripik Pisang Aneka Rasa. Sambil menunggu
cake kukus-nya matang, kami mengeksekusi pisang mentah yang dibawa oleh
panitia. Pisangnya menggunakan pisang Ambon yang sudah tua. Cantik banget
pisangnya, pengen embat aja rasanya. Haha.
Nah, Ayah-Bunda pasti pernah mendengar atau mencicipi pisang aneka rasa
yang terkenal dari Lampung kan? Sekarang bisa membuat sendiri di rumah,
terutama jika ngidam keripik pisang rasa coklat yang nikmat. Membuatnya juga cukup mudah, hanya saja harus
berani kena getah pisang kalau mau membuatnya.
Mengupas pisang mentah untuk dijadikan keripik aneka rasa dokumen pribadi |
Ibu Atik, pengusaha keripik pisang aneka rasa memberikan pengarahan dokumen pribadi |
Keripik pisang crunchy baru diangkat dari penggorengan |
Alhamdulillah, senang sekali kami hari itu, sudah dapat ilmu dapat
uang saku pula. Semua peserta pulang dengan rona gembira. Hihi.
Untuk resepnya saya share lain kali, ya Ayah-Bunda. insyaAllah sudah saya
coba sendiri di rumah semua, yaitu Cake Kukus Pisang, Keripik Pisang Aneka
Rasa, dan Singkong (rasa) keju.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,
Seru ya acaranya, ini bener2 bisa menambah pendapatan ibu2. Kripik pisangna juga cake nya mbak. KAlo deket aku ikut acaranya nih