Edutech ‘Anak Cerdas’, Edukasi Literasi Keuangan untuk Anak yang Menyenangkan
Daftar Isi
FUNancial Day, Belajar Keuangan Terasa Fun!
Minggu pagi, saatnya memanjakan diri dengan udara segar di pagi hari dan me time di car free day (CFD). Sesuatu yang
hampir tak pernah saya lakukan. Namun Minggu pagi (24/11) kali ini berbeda
karena ada FUN-ancial Day di area CFD
Lapangan Niti Mandala Monumen Barja Sandhi Renon, Denpasar.
Pukul 7 pagi, saat saya sampai di lokasi acara FUN-ancial day, telah hadir juga beberapa teman blogger, Mom Yuni dan
Mom Sera sedangkan Mom Seftina masih dalam perjalanan. Tak berapa lama
anak-anak usia SD kelas tinggi (4 – 6) yang didampingi orangtuanya mulai
memadati meja registrasi. MC yang kocak dan ‘ramai’ pun menambah keseruan dan
penasaran pengunjung CFD untuk merapat ke tenda acara.
Mereka akan mencoba salah satu pembelajaran keuangan berbasis teknologi yang
digagas oleh Bank HSBC Indonesia bersama
Prestasi Junior Indonesia (PJI). Edutech
‘Anak cerdas’ diharapkan dapat membantu orang tua dalam mengenalkan konsep
dasar keuangan kepada anak. Dengan demikian, anak-anak bisa belajar untuk
mengelola keunganan secara bijak sejak dini, supaya kelak menjadi generasi yang
tidak gagap finansial.
Anak-anak mulai berdatangan |
Anak-anak pun antusias duduk di kursi yang telah disediakan lengkap
dengan laptop dan jaringan internet untuk registrasi online sekaligus mencoba Edutech Anak Cerdas. MC membantu peserta
untuk registrasi menggunakan email dan melengkapi data-data yang diperlukan. Tak
butuh waktu lama bagi mereka untuk segera mencoba 15 sesi pembelajaran
pengelolaan keuangan yang terbagi dalam 3 segmen yaitu, JA Ourselves, JA Our Community,
dan JA Our City. Di sini, volunteer
dan fasilitator telah siap membantu ketika ada peserta yang mengalami
kesulitan.
Melalui 15 sesi pembelajaran ini, anak akan memulai belajar keuangan dari
hal yang paling mendasar, seputar keinginan dan kebutuhan, membuat pilihan
kebutuhan dan memberikan alasan terkait apa yang dipilihnya, menyadari
pentingnya menabung, berbagi dalam satu komunitas (masyarakat), mengetahui
pentingnya mendapatkan penghasilan, mengenal konsep pajak dan institusi
keuangan yang menggerakkan perekonomian dalam suatu wulayah.
Bermain dengan didampingi orang tua |
Tentunya, tentang kebutuhan dan keinginan ini memang harus dikenalkan
sejak dini, supaya tidak kebablasan ketika sudah menjadi orang dewasa dan memiliki
keluarga. Salah-salah masalah tersebut mengganggu stabilitas ekonomi keluarga
yang efeknya bisa melebar ke hal lain baik pendidikan, kesehatan, dll. Anak harus
memahami bahwa tidak setiap keinginannya harus dikabulkan, dan bisa menentukan
skala prioritas kebutuhan mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditangguhkan
sesuai dengan kondisi masing-masing.
Asyik sekali mereka mengikuti semua sesi pembelajaran seusai dengan
kelasnya, satu-persatu anak pun selesai dan mengaku senang dengan kegiatan
tersebut. Terlebih tidak hanya berisi permainan, mereka juga mendapatkan ilmu
mendasar mulai dari jenis-jenis alat tukar sampai cara pembelian baik konvensional
maupun kekinian.
Almanda, salah satu siswa kelas 5 yang datang bersama ibunya mengaku
senang bidsa datang dan antusias mengikuti setiap kegiatan di FUNancial Day.
“Seru tadi mainnya. Saya main yang Our City. Isinya tentang tata kota dan
pengaturan keuangan di kota, gitu deh. Jadi tahu soal macam-macam alat tukar, yang
ngatur keuangan di kota, juga pajak,” ujarnya riang.
Setiap anak yang selesai bermain game,
diminta naik ke panggung dan ‘dites’ oleh MC. Rupanya anak-anak yang telah
dididik melek finansial sejak kecil selalu memiliki jawaban yang mengejutkan
atas pertanyaan-pertanyaan dari MC. Gelak tawa dan tepuk tangan memenuhi area
setiap ada yang berhasil menyelesaikan permainan. Suasana makin menghangat di
tengah udara panas Kota Denpasar.
Sebaagian peserta berfoto bersama tim Funancial day |
Setelah bermain, anak-anak masih diajak bersenang-senang dengan main game kahoot! Game seru yang sarat ilmu pengetahuan. Tak tanggung-tanggung, dalam
permainan yang diikuti anak-anak ini, memperebutkan 3 orang pemenang yang
mendapatkan voucher belanja total senilai
1.500.000, sedangkan 3 pemenang lainnya mendapatkan merchandise dari HSBC. Keren sekali! seru juga melihat anak-anak
adu cepat dan tepat menjawab setiap pertanyaan yang berhubungan dengan Edutech
Anak Cerdas dan pengetahuan seputar finansial.
Makin siang, anak-anak makin ramai berdatangan dan antre untuk belajar. Penasaran,
saya pun mencoba ‘mengintip’ game Edutech
Anak Cerdas tersebut. Benar saja, setiap sesi pembelajarannya dibuat sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan usia anak dan tingkat pemahaman umum anak. dimulai
dari hal yang paling mendasar disertai cuplikan pengetahuan dengan bahasa yang
ringan dan mudah dipahami, dilanjutkan dengan permainan keuangan yang
interaktif dan menarik. Benar, anak-anak pasti akan fun memainkannya.
Terlebih dengan media online, dimana saat ini anak-anak pun tertarik
dengan gadget dan hal-hal yang serba
digital, tentunya semakin membuat anak penasaran. Orangtua pun bisa menjadikan
permainan ini sebagai sarana mempererat bonding
dengan anak dan quality time
berfaedah.
Edutech Anak Cerdas saat ini hanya bisa diakses melalui komputer dan
laptop, tentu akan lebih menyenangkan ya, jika membukanya di layar yang cukup
lebar. Semoga kelak bisa tercipta juga game interaktif yang berbasis smartphone
sehingga makin banyak yang mendapatkan manfaatnya.
Oh ya, Ayah-Bunda dan Ananda yang belum sempat hadir dalam FUNancial day pun tetap bisa mencoba
edutech Anak Cerdas. Akses di www.anakcerdas.prestasijunior.org
secara gratis dengan regsitrasi melalui email.
Sekitar pukul 10 WITA, akhirnya kegiatan FUNancial day mencapai
puncaknya. Anak-anak pun kembali pulang ke rumah masing-masing dengan segudang memori
mengasyikkan dan pengetahuan yang makin dalam.
Tak Lupa foto bareng. Credit: Yuni |
Berfoto bersama tim Funancial day. Credit: Yuni |
Edutech Anak Cerdas, Kolaborasi Bank HSBC Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia
Edutech Anak Cerdas sebagai media edukasi literasi ini diinisiasi oleh Bank
HSBC Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI). CO-Founder and Academic Advisor
Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner menyampaikan, “Pemberian uang
saku oleh orang tua kerap kali tidak disertai dengan tuntunan dan dorongan
kepada anak-anak untuk mengelola uang yang dimiliki. Selain faktor kebiasaan,
terbatasnya media edukasi anak mengenai keterampilan ini juga menjadi
penyebabnya. Edutech Anak Cerdas yang
dapat dinikmati dengan mudah kini dapat menjadi opsi bagi orang tua untuk
menanamkan nilai-nilai finansial kepada anak. pendekatan teknologi digital yang
interaktif, aman, dan menyenangkan membuat pembelajaran pengelolaan uang yang
komprehensif menjadi efektif dan mudah dipahami oleh anak-anak.”
Senada dengan yang disampaikan oleh Robert, Head of Corporate Sustainability Bank
HSBC Indonesia, Nuni Setyoko menuturkan bahwa dengan akses tanpa batas,
berharap manfaat Edutech Anak Cerdas
dapat menjangkau lebih banyak anak-anak Indonesia.
“Hal ini merupakan wujud komitmen dan kontribusi aktif Bank HSBC
Indonesia untuk turut meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia
secara berkelanjutan. Kami meyakini literasi keuangan adalah salah satu
keterampilan masa depan yang perlu dipupuk sejak dini agar anak-anak dapat
menjadi generasi cerdas finansial yang mampu membuat keputusan keuangan dengan
tepat saat dewasa nanti,” lanjut Nuni.
Sumber: PJI |
Sebelumnya, Bank HSBC bersama PJI telah menginisiasi program Anak Cerdas
menggunakan tablet. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan tahun lalu pada 67
sekolah dasar di 15 kota di seluruh Indonesia dan manfaatnya dirasakan oleh
ribuan anak. Kini, setalah muncul versi daring, semoga bisa makin meluas
manfaatnya sehingga pemahaman keuangan anak pun meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan
hasil Survei Nasional Literasi Keuangan, terjadi peningkatan indeks literasi
keuangan masyarakat Indonesia dari angka 29,7%
pada tahun 2016 menjadi 38,8% di tahun 2019. Sebuah hasil yang cukup
memuaskan meskipun edukasi keuangan masih harus terus dilakukan.
Halaman muka game Edutech Anak Cerdas |
Hal yang kelihatannya sepele namun mendasar, istilah ‘uang jajan’ saat
memberikan uang kepada anak, tanpa sadar akan membuat anak berpikir ia harus
menghabiskan uang tersebut untuk jajan. Maka sebaiknya ubahlah menjadi ‘uang
saku’ atau ‘uang bekal’ sekaligus dorongan untuk memanfaatkan dan mengelola
uang tersebut dengan baik.
Mari, Ayah-Bunda, kita gunakan istilah yang lebih tepat supaya membentuk mindset yang positif. Terus semangat
mendampingi ananda belajar dengan cara yang menyenangkan.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,
karena kan memudahkan ortu buat transfer knowledge kepada buah hati yaaa
--Nurul BukanBocahBiasa--
Kalau anak-anakku biasanya kuberi uang saku di awal bulan untuk sebulan, tujuannya biar mereka belajar mengelola uangnya itu sendiri selama sebulan.
Galau melanda, antara di tabung atau beli barang yang sesuai cita-cita. Itulah guna financial sama anak anak . anak anak bisa prioritaskan mana yang penting untungnya
Finansial bukan lagi urusan nanti kalau sudah besar saja