Edukasi Protokol Kesehatan untuk Anak di Masa New Normal
Daftar Isi
Memasuki masa new normal, bukan berarti kita bisa bebas melakukan berbagai kegiatan seperti sedia kala sebelum pandemi covid-19 melanda. Hal yang paling membuat saya khawatir di masa new normal ini adalah kondisi anak-anak.
Orang dewasa lebih mudah untuk menerapkan segala macam protokol kesahatan baik di masa karantina maupun masa new normal seperti saat ini. Sedangkan anak-anak, umumnya mereka mengikuti apa yang orang tuanya lakukan bahkan bisa lebih lebih sulit lagi. Butuh kerja keras dan edukasi terus menerus supaya mereka bisa memahami dan menerapkan protokol kesehatan tersebut.
Beberapa hal yang sudah saya lakukan di keluarga sebegai upaya edukasi, yaitu:
1. Ajarkan dengan Dongeng dan Cara Menarik
Sebagaimana waktu awal virus corona menyebar di Indonesia, banyak konten menarik yang bisa digunakan untuk mengedukasi anak. Mulai dari komik bertema virus corona, film pendek, lagu, dan lain-lain. Cara sederhana dan menarik inilah yang akan membuat anak-anak antusias sehingga muncul kewaspadaan mereka.
Seringkali, edukasi dari orang lain misalnya guru di sekolah lebih didengarkan oleh anak-anak dibanding nasihat dari orang tuanya. Tak terkecuali anak saya. Si Kakak waktu itu diajarkan untuk tidak bermain bersama teman-temannya untuk sementara waktu sampai kondisi reda. Namun, setiap saat teman-temannya masih bermain seperti sediakala di halaman dan di jalanan sekitar rumah. Si Kakak pun tergoda untuk main dan kadang lompat pagar untuk ‘kabur’.
Si Kakak baru mau berdiam di rumah setelah gurunya memberi tugas dan petugas kelurahan keliling komplek menyuruh warganya tidak keluar rumah jika tidak ada hal yang penting dan mendesak.
2. Gerak dan Lagu Anak: Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Lirik lagu ‘Cuci Tangan 6 Langkah’
“Mari kita cuci tangan. Enam langkah berurutanBasahi dulu dengan air. Beri sabun baru mulaiTiga kali ratakan. Gosok punggung tangan kiriGosok punggung tangan kanan. Juga dua telapak tanganDua tangan kuncikan. Ibu jari kiri bersihkanIbu jari kanan bersihkan. Ujung jari putarkanJari kanan, jari kiri. Bilas air mengalirKeringkan dengan sempurna. Bersih kedua tanganku”
Mengajarkan pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada anak juga harus dengan cara yang menarik. Salah satu yang membantu sekali dalam membiasakan anak untuk CTPS adalah lagu ‘Cuci Tangan 6 Langkah’. Lagu ini viral lantaran gencarnya anjuran pemerintah untuk CTPS sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.
Sebenarnya, anak-anak sudah terbiasa cuci tangan, tetapi hanya sesekali menggunakan sabun terutama setelah bermain dan setelah makan. Diluar itu, hanya mencuci tangan di air mengalir. Awalnya mereka enggan setiap saat harus CTPS. Saya pun mengajak mereka gerak dan lagu dengan lagu cuci tangan sampai mereka hafal lagunya. Setelah itu, praktik cuci tangan sambil bernyanyi dan saya pun merekamnya. Mereka semakin bersemangat CTPS apalagi setelah melihat video rekaman dirinya sendiri.
3. Teladan dari Orang Tua: Masker dan Face Shield
Cara paling efektif untuk mengajarkan anak adalah dengan keteladanan. Children see children do. Mereka ibarat kaset kosong yang merekam apa yang didengar dan dilihat.
Selama pandemi covid-19, si Ayah masih tetap bekerja meskipun jadwalnya banyak terpangkas. Setiap berangkat/pulang, anak-anak selalu melihat ayahnya berpakaian lengkap dan memakai masker. Saya juga memberi contoh setiap akan ke warung atau ke tempat lain selalu memakai masker.
Lama-kelamaan anak-anak pun tak menolak ketika disuruh memakai masker juga. Biasanya, mereka memakai masker ketika akan berjalan-jalan naik motor dengan ayahnya, ikut ke warung, atau bermain bersama teman-temannya. Sayangnya untuk yang terakhir ini tidak bertahan lama karena mereka terpengaruh dengan teman-teman sepermainan yang tidak memakai masker. Mereka antusias memakai masker ketika akan pergi keluar komplek rumah.
Pilihkan juga masker yang nyaman dan tidak pengap untuk anak. Biasanya mereka juga akan lebih tertarik dengan masker bergambar karakter kesukaan.
Anak-anak mau pakai masker kalau ortunya rajin pakai PS: yang satu anak tetangga :P |
4. Beri Aktivitas di Rumah: Physical Distancing
Menyibukaan anak dengan karakter yang cenderung kinestetik adalah PR besar. Seperti si Kakak dan adiknya, yang di masa normal setiap hari bermain di luar bersama teman-temannya. Mereka lebih menyukai aktivitas fisik. Saat harus di rumah saja, ayah dan bundanya yang harus memberi kegiatan ekstra. Mulai dari menyanyi bersama, membaca buku, crafting, membuat mainan dari kardus bekas, juga berkebun.
Wilayah tempat tinggal kami termasuk zona hijau covid-19. Masyarakat cenderung lebih taat aturan dan protokol kesehatan meskipun tetap ada yang bandel. Dengan kondisi ini kami pun membolehkan anak-anak sesekali bermain di sekitar rumah bersama teman-temannya.
Tak lupa kami terus memberi pengertian bahwa ketika di tempat umum, ke warung, di sekolah, dll harus selalu menjaga jarak dari orang lain. Apalagi jika tahun ajaran baru ini sudah dimulai dengan tatap muka di sekolah. Orang tua dan guru harus esktra memperhatikan.
5. Ciptakan Suasana Menarik saat Makan: Menjaga Imunitas Tubuh
Hal yang tak kalah penting dalam edukasi protokol kesehatan pencegahan covid-19 adalah menjaga imunitas tubuh. Pengaturan jadwal bermain, makan, dan tidur anak harus lebih diperhatikan. Asupan nutrisinya juga harus cukup dan memenuhi kebutuhan gizi.
Sayangnya, anak-anak saya sedikit susah untuk makan sayur. Hanya beberapa jenis sayuran yang mereka mau. Untungnya, hampir semua jenis buah disukai kecuali yang masam. Sesekali saya beri multivitamin tambahan terutama saat mereka menunjukkan gejala tubuh mulai drop.
Salah satu upaya untuk membuat mereka makan dengan lahap dengan asupan nutrisi seimbang adalah membuat suasana makan lebih menarik. Makan bersama seluruh anggota keluarga biasanya akan membuat nafsu makan lebih meningkat. Selain itu, membuat menu dengan tambahan sayur sehingga tanpa mereka tahu, ada sayuran yang dimakan. Misalnya membuat nugget ayam & sayur, berkreasi dengan dimsum udang, ayam dan sayur, atau camilan lainnya.
Karakter umum anak-anak adalah mudah melupakan apa yang sudah diajarkan karena memori mereka masih pendek. Orang tua harus terus-menerus mengingatkan dan mengedukasi mereka terutama mengenai protokol kesehatan selama masa new normal.
Kita bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai virus corona, covid-19, covid test, dan informasi penting lainnya melalui aplikasi dan situs kesehatan Halodoc. Halodoc adalah aplikasi kesehatan terpercaya yang berisi informasi lengkap seputar kesehatan. Di aplikasi ini kita bisa memperoleh informasi seputar kesehatan, obat dan vitamin, tanya/konsultasi umum dokter, mencari informasi rumah sakit terdekat, juga informasi dokter terdekat. Di aplikasi halodoc kita juga bisa memesan obat langsung di aplikasi tanpa harus keluar rumah.
Semoga masa new normal ini kita tetap bisa taat pada protokol kesehatan sehingga covid-19 tidak makin menyebar. Stay healthy and stay safe, Ayah-Bunda dan pembaca semuanya.
Semoga tips mengajarkan protokol kesehatan untuk anak di masa new normal di atas bermanfaat.
Salam,
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,