Book Tour Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling
Judul : Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling
Penulis : Kusumastuti
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan : I, tahun 2021
Jumlah Halaman : 362
Sekilas Tentang Homeschooling
Assalamu’alaikum, Ayah/Bunda.
Saat ini kita tak asing dengan istilah homeschooling. Bahkan, semenjak pandemi semua orang terpaksa harus menyesuaikan diri termasuk dalam pendidikan anak. sekolah-sekolah formal tetap berjalan tetapi dengan cara yang serupa dengan homeshooling.
Sekolah rumah atau homeschooling adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan/informal. Sekolah rumah dilakukan di rumah, di bawah pengarahan orang tua dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah swasta, atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif. (sumber: wikipedia).
Jadi homeschooling itu metode pendidikan, bukan lembaga pendidikan, ya Ayah/Bunda. Dan banyak juga metodenya dari waktu ke waktu. Mana yang lebih cocok untuk kita, pastinya kita sendiri yang tahu, sembari mengamati minat/bakat anak, kecerdasan dan gaya belajarnya.
Infografis oleh Utiauthor |
Dulu saya bercita-cita menjadi orang tua homeschooler. Anak-anak sekolah di rumah, ayah sebagai kepala sekolah dan bersama menjadi gurunya, membuat kurikulum sendiri, dsb. Namun, setelah menganalisa kondisi kami dan anak, kami putuskan untuk masuk sekolah formal. Saat ini, mau tak mau harus mendidik langsung anak-anak meskipun dengan ilmu yang masih minim.
Saya yakin tak hanya saya yang mengalami masalah ini. Terpaksa harus mengajar anak meski pengetahuan soal mengajar sangat minim. Anak-anak juga sudah merasa lebih nyaman belajar dengan guru di sekolah.
Tentunya, kondisi ini juga membuat kita makin banyak belajar dan mencari aktivitas yang sesuai dengan usia dan tumbuh kembang anak.
Infografis oleh Utiauthor |
Reviu Buku Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling
Mbak Uti, sapaan akrab Kusumastuti, pengarang buku Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling mengumpulkan hampir 200 aktivitas untuk anak usia 3 – 7 tahun dalam buku tersebut.
Meskipun judulnya ‘ala homeschooling’, tetapi buku ini cocok menjadi rujukan bagi siapa saja, baik orang tua yang homeschooler, orang tua anak di sekolah formal, guru TK, bahkan guru les privat sekalipun.
Kelebihan Buku Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling
1. Mengambil Inspirasi dari Kurikulum dari Berbagai Negara
Mbak Uti tinggal di Austria sejak bekerja setelah menamatkan pendidkikannya di Teknik Mesin UI. Oleh karena itu, kedua anaknya pun mengenyam pendidikan di sana. Buku ini pun mengambil inspirasi dari kurikulum sekolah di Austria, Jerman, Inggris, Amerika, Swiss, dan Indonesia, serta dari berbagai metode homeschooling seperti metode tradisional, klasik, Montessori, dan dan Wardorf.
2. Sesuai dengan kurikulum sekolah, usia dan tumbuh kembang anak.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, buku ini cocok untuk anak usia 3 – 7 tahun. Namun tak menutup kemungkinan dipakai juga untuk usia di atasnya. Orang tua cukup mengembangkan ide permaiannya menyesuaikan dengan usia dan tumbuh kembang anak.
Misalnya, dalam aktivitas ‘Bermain Bentuk Sudut’ (halaman 170), aktivitas yang dilakukan anak adalah menyusun berbagai bentuk bangun menjadi berbagai macam benda. Aktivitas ini cocok untuk usia 3-4 tahun. Nah, untuk usia di atas 7 tahun, kita bisa membuat kombinasi dengan mengukur sisi-sisinya, menjumlahkan, mengurangi, dan seterusnya.
Infografis oleh Utiauthor |
3. Aktivitas Sesuai dengan Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak
Orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang optimal. Untuk itu, aspek tumbuh kembangnya pun harus selalu distimulasi dengan berbagai aktivitas. Ayah Bunda bisa menemukannya dalam buku ini pula.
4. Ide Aktivitas yang Dekat dengan Kehidupan Sehari-hari
Belajar paling mudah biasanya dengan langsung mempraktikkannya. Terkadang, anak mengalami kesulitan mencerna soal yang diberikan dari sekolah, tetapi dengan mudah bisa menemukan jawaban dari aktivitas yang dilakukan.
Contoh aktivitas yang dekat dengan kehidupan kita misalnya, setelah Ayah/Bunda belanja, anak anak-anak membongkar belanjaan, mengamati mana sayur, buah, dan bisa mengklasifikasikan barang-barang tersebut. Untuk usia yang lebih besar bisa ditambah aktivitas lain misalnya menimbang, mengenal manfaat dan fungsi, dll. (Aktivitas ‘Buah dan Sayur’ halaman 212).
Saya teringat dengan kegiatan kami setiap belanja ke supermarket. Saat si Kakak masih kecil, aktivitas belanja itu kami jadikan juga sebagai kegiatan untuk mengenal berbagai macam buah dan sayur di sana. Anak-anak bisa melihat langsung dan menyentuh aneka buah dan sayur, melihat proses menimbang, mengemas, hingga cara pembayaran.
5. Dilengkapi dengan Ide Aktivitas Sains Sederhana
Siapa bilang menjelaskan sains kepada anak itu selalu rumit? Kita bisa menjelaskannya dengan sederhana dan menyenangkan, sesuai dengan dunia mereka.
Misalnya, dalam aktivitas ‘Mengapa Daun Berwarna Hijau’ (halaman 230). Anak diajak untuk membuat percobaan dengan tumbuhan dan cahaya matahari dan mengamati perubahan yang terjadi akibat perbedaan penyerapan cahaya matahari.
Atau dalam aktivitas ‘Bunga Biru’ (halaman 344) untuk menjelaskan teori kapilaritas. Menarik, bukan?
6. Aktivitas Seni yang Menyenangkan
Anak saya sangat menyukai kegiatan mewarnai. Baru-baru ini saya memiliki cat akrilik warna dasar (Merah, Hijau, Biru, dan tambahan warna putih). Saat anak-anak bosan, saya ajak mereka untuk mewarnai dan melukis. Dan ada aktivitas yang paling mereka sukai: MENCAMPUR WARNA! Ya, aktivitas ini menjadi semacam magic karena dengan mencampur warna tertentu, kita bisa menemukan warna lain dari warna-warna primer yang ada. Aktivitas ini ada di halaman 300. Penasaran?
7. Mengajarkan Cinta Lingkungan dan Hidup Sehat dengan Cara Mudah
Tak ubahnya aktivitas sains, menjelaskan dan mengajarkan cinta lingkungan dan hidup sehat terdengar berat. Sebenarnya tidak seberat itu, Ayah/Bunda. Asalkan kita memahami kebutuhan dan cara belajar anak.
Contohnya, aktivitas ‘Menanam Selada’ (halaman 9) dan 'Kecambah (halaman 172), agar anak menyukai sayuran dan mengetahui cara menanam, aktivitas ‘Memilah Sampah’ (halaman 82) untuk mengajarkan cinta lingkungan, dan masih banyak aktivitas lainnya.
Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan panduan dan kiat-kiatnya. Step by step aktivitas dijelaskan dengan rinci dan aplikatif. Sejumlah 185 aktivitas tersaji di sana, kita sebagai orang tua sangat dimanjakan karena bisa memilih aktivitas mana yang sesuai dengan anak-anak.
Dengan adanya buku panduan belajar di rumah seperti ini, orang tua (khususnya saya sendiri) sangat terbantu sehingga tidak kebingunan lagi mencari aktivitas menarik saat anak-anak masih mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Tips Sukses Belajar di Rumah ala Kusumastuti
Infografis oleh Utiauthor |
Infografis oleh Utiauthor |
Infografis oleh Utiauthor |
Infografis oleh Utiauthor |
GIVEAWAY Buku Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling
Ayah/Bunda bisa mendapatkan buku ini di Gramedia terdekat, atau bisa melakukan pembelian secara online melalui penerbit BIP dan Gramedia online. Oh ya, sebelumnya juga sudah ada beberapa Ayah dan Bunda yang mengulas buku ini di blog dan instagram. Silakan bisa berkunjung ke sana.
Kabar baiknya, saat ini saya akan membagikan hadiah 1 buah buku karya Mbak Uti ini dan pulsa 25 ribu rupiah untuk 1 orang yang beruntung. Jadi, akan ada 2 pemenang kuis, ya Ayah/Bunda.
Mekanisme Giveway Arina X UtiAuthor
1. Giveaway berlaku untuk siapa saja dengan pengiriman hadiah di Indonesia, jadi misalkan Ayah/Bunda berada di luar negeri boleh megikuti tetapi jika terpilih menjadi pemenang, hadiah hanya bisa dikirimkan ke alamat di Indonesia.
2. Giveaway berlangsung sejak tanggal 12 Maret – 19 Maret 2021 pukul 23.59 WIB. Pengumunan #GiveawayArinaXUtiAuthor 2 hari setelah GA ditutup, dan dilakukan di IG @arinamabruroh
2. Follow akun instagram @arinamabruroh @utiauthor, dan @bipgramedia serta sponsor pulsa @istanarina_blog (pastikan untuk tidak unfollow setelah giveaway selesai)
3. Bersedia memberikan ulasan bagi pemenang terpilih yang mendapatkan hadiah buku, tag @utiauthor dan @arinamabruroh saat membagi ulasan tersebut di IG
4. Giveaway berlangsung di Instagram @arinamabruroh dan Blog istanarina.com boleh mengikuti keduanya.
5. Bagikan postingan ini di story dan ajak teman untuk mengikuti. Gunakan tagar #SuksesHomeschooling dan #GiveawayArinaXUtiAuthor (khusus untuk IG)
6. Tuliskan di komentar mengenai aktivitas yang paling disukai anak-anak khususnya selama Belajar di Rumah (BDR) dan jangan lupa gunakan tagar #SuksesHomeschooling dan #GiveawayArinaXUtiAuthor
Selamat mengikuti kuis! Semoga beruntung.
Salam,
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,
#SuksesHomeschooling #GiveawayArinaXUtiAuthor
Mungkin dengan membaca buku ini kita bisa terbantu dan dapet pencerahan maksimal tentang homeschooling ya.
#SuksesHomeschooling #GiveawayArinaXUtiAuthor
Mau dong bukunyaaaa. Ikut giveaway-nya yaa Mbak.
Di rumah aja dg kondisi taman ditutup membuat anak-anak dan saya punya waktu lebih banyak bermain bersama.
Kegiatan yg paling disukai ada 3:
Bertarung dg kostum bak superhero, pakai masker, sarung, bantal, apa aja boleh 🤣
Mengisi TTS buatan sendiri yg soalnya berhubungan dg keluarga kami dan lingkungan sekitar.
Memasak bersama, mencoba resep baru. Berhasil ataupun gagal ya dimakan bersama 😁
#SuksesHomeschooling #ArinaXUtiAuthor
Abis didongengin dia pasti cerita ke saudaranya, "Hai aku abis dibacain dongeng mama". Seseneng itu.
Terus anak-anak suka ngeliat saya masak, bikin juz, bikin kue, pengen ikutan ngaduk-ngaduk adonan, motongin buahnya.
Saya suka tolong mereka taburi toping diatasnya.
Ngga ketinggalan kegiatan menggambar, mewarnai, main air di kamar mandi. Kegiatan yang simple aja.
Semoga setelah baca buku ini, pikiran saya homeschooling itu ribet perlahan-lahan luntur. Soalnya si adik rencana mau masuk PAUD tahun ini, saya masih ragu mau masukin sekolah kalau masih PJJ. Mending homeshooling aja.
#SuksesHomeschooling #GiveawayArinaXUtiAuthor
IG @ammachemist
Jawaban:
Ditanya soal aktivitas yang paling disukai Salfa anak saya selama BDR itu sebenarnya banyak dan paling utama adalah Membaca. Namun, saya tidak menjadikannya sebagai hal yang disukai karena itu sudah terjadi sebelum pandemi.
Nah, selama pandemi ini da kegiatan yang disukainya yaitu:
- Mendengar saya berkisah, baik itu dongeng atau apa saja yang berasal dari imajinasi saya
- Bereksperimen
Nah, bereksperimen ini yang benar-benar membuat matanya berbinar karena muncul ekspresi seru, bahagia bahkan sedih ketika percobaan gagal, haha. Namun, dari situ saya bisa memberikan semangat, menambah wawasannya sekaligus membangun rasa ingin tahunya lagi dan lagi dengan eksperimen seru selanjutnya.
Ya, saya senang karena homeschooling juga akhirnya meskipun status masih murid tingkat TK. Namun setidaknya cita cita saya dulu meng-HS-kan anak tetapi terhalag karena campur tangan eksternal.
Inilah salah satu nilai plus bagi saya selama pandemi.
Sepakat dengan mbak Lulu di atas, satu proses pembelajaran yang sangat menantang.
Sebenarnya metoda yang diterapkan dalam buku ini bisa dipraktikkan oleh siapa saja ya. Misal anak sekolah pun, orangtua bisa mengajaknya meningkatkan pengetahuan dengan melakukan aktivitas sendiri. Ya kayak memilah buah dan sayur tadi, kan ga mungkin dilakukan di sekolah ya.
ternyata makin kesini makin banyak juga program homeschooling yang dibentuk
dan malah disaat pandemi banyak juga yang "homeschooling"
Semoga ada Giveaway selanjutnya, ya!