DIY Tie Dye T-shirt Anak untuk Aktivitas Liburan
Assalamu'alaikum, Ayah/Bunda dan calon AyBun.
Mau cerita aktivitas liburan Duo Kurnia nih, meskipun sudah terlambat banget, semoga bisa jadi inspirasi aktivitas liburan selanjutnya. Anak-anak bermain dengan warna, membuat DIY Tie Dye atau shibori dengan kaus oblong/T-Shirt. Sebenarnya, tie dye sedikit berbeda dengan shibori, bisa dibilang secara sederhana, tie dye adalah salah satu teknik shibori.
Seseruan dengan DIY Tie Dye Kaus Putih
Saya senang mengajak anak-anak beraktivitas dengan DIY alias Do It Your Self atau membuat berbagai barang sendiri dengan kreativitas masing-masing. Teringat dulu mamak saya sering mengajarkan hal serupa, memanfaatkan barang yang ada meskipun dengan alasan kepepet.
Saya lihat si Duo Kurnia antusias dengan DIY, jadi saya pun makin sering menyediakan bahan-bahan DIY atau membiarkan mereka asyik bermain. Tentu, dengan risiko yang harus ditanggung: rumah berantakan tak karuan.
Liburan sekolah bulan Desember yang lalu, tidak ada aktivitas jalan-jalan ke tempat wisata. Selain karena kondisi pandemi yang masih membatasi warga bepergian, juga karena saat ini ada bayi yang belum memungkinkan untuk diajak jalan jauh. Kasihan bayinya, emaknya rempong, dan kendaraan pun adanya roda 2. Kalau pergi jauh naik taksi online atau bus. Rempong kan?
Kembali ke tie dye kaus putih, yak! Saat itu, Bunda bingung mau ngasih aktivitas apa untuk anak-anak. Qadarulllah seorang teman bercerita sedang mengajarkan anaknya berdagang. Mereka menjual paket DIY tie dye kaus putih. Satu paket berisi 1 kaus putih (bisa pilih ukuran), 2 pewarna (masing-masing berisi 100ml dan sudah dilengkapi dengan zat pengikat warna), sarung tangan plastik, karet gelang, dan petunjuk penggunaan. Ini belinya di adamsptoject di marketplace ijo, ya...!
Sebelumnya, saya bilang ke anak-anak untuk menonton video tutorial tie dye atau shibori di YouTube karena akan membuatnya. Mereka pun tertarik dengan salah satu motif dan mau menggunakan salah satu cara itu. Yang mereka pilih adalah motif spiral/ swirl.
Setelah menonton tutorial, mereka tak sabar untuk segera praktik, padahal pesanan paket DIY-nya masih dalam perjalanan. Begitu datang, menjelang maghrib maunya langsung dibuat. Untunglah mau menunda sampai besok pagi setelah dibujuk-bujuk.
Tutorial DIY Tie Dye Kaus Putih Pola Spiral/Swirl
Bunda membantu membuat pola |
1. Siapkan kaus putih atau selembar kain putih polos
2. Siapkan bahan-bahan lain seperti pewarna, alas untuk menempatkan kain, sarung tangan plastik, dan karet gelang
3. Basahi kaus/kain, lalu peras hingga hampir kering (pengeringan bisa dengan menggunakan mesin cuci). Waktu itu anak-anak mencelupkan kausnya masing-masing ke dalam ember berisi air, lalu saya bantu mengeringkan di spinner.
4. Buat pola (motif swirl/spiral), caranya:
- Letakkan kaus di atas papan datar/lantai/meja, rapikan
- Cubit kain di bagian tengah
- Putar cubitan kain sambil dirapikan bagian pinggirannya, putar sampai seluruh kain terkumpul dan terbentuk seperti bulatan (tak beraturan)
- Ikat dengan karet gelang, rapikan bagian-bagian pinggirnya
5. Letakkan kaus di atas alas (saya gunakan wadah plastik peniris sayur)
6. Beri pewarna sesuai selera, pastikan semua bagian terkena pewarna, bolak-balik jika perlu
7. Diamkan kaus yang sudah diberi pewarna selama 24 jam
8. Setelah 24 jam, buka ikatannya lalu jemur hingga benar-benar kering (saat membuka ikatan karetnya ini adalah proses yang paling menyenangkan)
9. Cuci kaus yang telah kering sampai airnya bening
10. Jemur kembali hingga kering, dan kaus siap untuk dipakai
Step-step-nya terlihat agak ribet, ya? sebenarnya tidak seribet itu apalagi jika kita menggunakan bahan yang sudah sepaket. Artinya, kita sudah memangkas proses awal seperti menyiapkan pewarna dan zat pengikat warna.
hasilnya yang membuat anak-anak happy |
Manfaat Aktivitas DIY Batik Jumputan/Tie Dye/Shibori
Melatih kemampuan dalam seni
Anak-anak kembali mengasah kemampuan dalam bidang seni. Membuat pola, membubuhkan warna, dan mengenal campuran warna. Saat kami membuatnya, hanya dengan 2 warna yaitu biru dan pink, kombinasi dari 2 warna ini akan menghasilkan warna ungu. Anak-anak pun mengetahuinya dari bagian kaus yang berwarna ungu di bagian-bagian yang warnanya tercampur.
Melatih kesabaran
Kira-kira seperti apa rasanya anak-anak harus menunggu selama 24 jam sebelum pekerjaan mereka rilis? Belum lagi, setelahnya masih ada proses yang memakan waktu mulai dari menjemurnya hingga kering, cuci, lalu jemur lagi sebelum siap dipakai.
Meningkatkan rasa pecaya diri
Setelah tie dye kaus jadi, mereka sangat puas dengan hasilnya dan tak sabar untuk segera memakai kaus hasil mewarnai sendir itu.
“Ini aku buat sendiri, lho...! dibantu bundaku,” kata mereka bangga dengan buatan sendiri saat bermain dengan teman-temannya. Sampai sekarang, setelah kurang lebih 3 pekan, kaus tie dye itu masih menjadi favorit mereka, jadi baju cuci-kering-pakai :D
Semoga bisa jadi inspirasi aktivitas liburan yang menarik untuk anak-anak, ya Ayah/Bunda. Selain membuat tie dye kaus putih, kita juga bisa menerapkannya di permukaan yang lain seperti celana, scarft, taplak meja, sarung bantal, dll. Aktivitas membuat tie dye/batik celup ini sederhana tetapi harus didampingi orang tua
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,